Friday, 7 March 2025

Wahdatul Wujud: Semua Satu, Satu Semua

 



Pernah nggak sih kamu mikir, "Eh, sebenarnya dunia ini, manusia, alam, bahkan Tuhan, apa hubungannya ya?" Nah, kalau kamu penasaran sama pertanyaan kayak gitu, ada satu konsep dalam tasawuf atau mistisisme Islam yang mungkin bisa bikin kamu mangut-mangut: wahdatul wujud. Dalam bahasa yang paling gampang, wahdatul wujud itu artinya "kesatuan wujud" atau "semua itu satu". Bukan cuma satu dalam arti bareng-bareng gitu, tapi bener-bener satu esensi, satu hakikat. Bingung? Sabar, kita bongkar pelan-pelan.

Bayangin aja, misalnya kamu lagi lihat laut. Ada ombak, ada air, ada ikan, ada angin yang bikin riak di permukaan. Kelihatannya beda-beda, kan? Tapi kalau dipikir lagi, semuanya cuma bentuk lain dari air laut itu sendiri. Nah, wahdatul wujud kurang lebih ngomongin gitu tentang Tuhan dan ciptaan-Nya. Semua yang ada di dunia ini, mulai dari manusia, binatang, tumbuhan, sampe bintang di langit, dianggap cuma "bayangan" atau "cermin" dari wujud Tuhan yang satu dan mutlak. Jadi, intinya, Tuhan itu satu-satunya yang bener-bener "ada", dan semua yang kita lihat ini cuma manifestasi atau penampakan dari Dia.

Gampangnya, bayangin Tuhan itu kayak matahari, dan kita semua plus alam semesta ini kayak sinar matahari. Sinar itu keliatan nyata, bisa nyanyi, bisa makan, bisa tidur (ya iyalah, manusia kan), tapi asalnya tetep dari matahari. Tanpa matahari, sinar nggak ada. Nah, begitu kira-kira cara wahdatul wujud ngeliat hubungan Tuhan sama ciptaan-Nya.

Tapi jangan salah paham, ya. Bukan berarti wahdatul wujud bilang kita ini Tuhan atau Tuhan itu kita dalam arti harfiah. Bukan! Ini lebih ke soal hakikat atau esensi. Kita ada karena Tuhan "memantulkan" wujud-Nya ke dalam bentuk-bentuk yang keliatan sama kita. Jadi, wujud kita ini pinjaman, bukan asli punya kita sendiri. Makanya, orang-orang yang paham wahdatul wujud biasanya jadi rendah hati banget, soalnya mereka sadar, "Oh, gue cuma bayangan doang, yang beneran ada cuma Tuhan."

Dari Mana Asalnya Wahdatul Wujud?

Sekarang kita ke bagian sejarahnya. Wahdatul wujud ini bukan konsep yang tiba-tiba muncul gitu aja kayak jamur di musim hujan. Dia punya akar yang panjang, dan banyak dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran besar sebelumnya, baik dari Islam maupun dari luar Islam.

Kalau kita tarik mundur, konsep ini mulai terkenal banget di kalangan sufi, yaitu orang-orang yang fokus ke spiritualitas dalam Islam. Salah satu tokoh yang bikin wahdatul wujud jadi hits adalah Ibnu Arabi, seorang sufi besar dari Andalusia (sekarang Spanyol) yang hidup sekitar abad ke-12 sampai ke-13. Nama lengkapnya Muhyiddin Ibnu Arabi, dan dia dikenal sebagai "Syaikh Akbar" alias "Guru Besar". Ibnu Arabi ini bikin banyak orang takjub sekaligus bingung sama pemikirannya yang dalam banget.


Ibnu Arabi bilang, Tuhan itu wujud mutlak, artinya cuma Dia yang bener-bener ada secara independen. Sementara itu, semua yang ada di dunia ini cuma wujud majazi atau wujud sementara yang tergantung sama Tuhan. Dia pake analogi cermin tadi: dunia ini kayak cermin yang nggambar wujud Tuhan. Bukan berarti cermin itu Tuhan, tapi tanpa Tuhan, cermin itu nggak bakal bisa ngasih gambar apa-apa. Pemikiran ini dia tuang dalam buku-bukunya yang super tebel, kayak Fusus al-Hikam dan Al-Futuhat al-Makkiyah. Bacanya susah banget, bro, tapi intinya ya gitu: semua satu dalam hakikat Tuhan.

Tapi, Ibnu Arabi bukan orang pertama yang ngomongin ginian. Sebelum dia, ada sufi-sufi lain yang udah kasih petunjuk ke arah sana, misalnya Al-Hallaj. Si Al-Hallaj ini terkenal banget karena ucapannya, "Ana al-Haqq" yang artinya "Aku adalah Kebenaran" (Kebenaran di sini maksudnya Tuhan). Banyak yang salah paham, dikira dia ngaku jadi Tuhan, padahal maksudnya dia ngerasa "lenyap" dalam wujud Tuhan gara-gara cinta dan kedekatan spiritualnya sama Allah. Sayurannya, Al-Hallaj akhirnya dieksekusi karena dianggap sesat sama penguasa waktu itu, sekitar abad ke-10. Kisahnya tragis, tapi bikin orang mikir: apa iya konsep kesatuan wujud ini bener?

Selain dari sufi, wahdatul wujud juga punya pengaruh dari filsafat lain, kayak pemikiran Neoplatonisme dari Yunani kuno. Neoplatonisme ini ngomongin soal "Yang Satu" (The One) sebagai sumber segala sesuatu, dan dunia ini cuma pancaran dari "Yang Satu" itu. Kedengerannya mirip, kan? Makanya, ada yang bilang Ibnu Arabi dan sufi lain terinspirasi dari situ, meskipun mereka tetep nyanyi dalam nada Islam banget.

Di Nusantara, wahdatul wujud juga masuk bareng penyebaran Islam. Tokoh-tokoh kayak Hamzah Fansuri di Aceh, abad ke-16, bawa konsep ini dalam puisi-puisinya. Dia nulis dengan bahasa Melayu yang indah, bikin orang biasa bisa nangkep sedikit-sedikit soal kesatuan wujud. Tapi, nggak semua orang setuju. Ada yang bilang ini terlalu "filosofis" atau bahkan nyasar dari ajaran Islam yang lurus.

Kontroversi dan Salah Paham

Ngomongin wahdatul wujud, nggak bisa lepas dari kontroversi. Banyak yang suka, banyak juga yang benci. Yang suka bilang ini cara cerdas buat ngerti Tuhan dan dunia. Yang benci bilang ini bahaya, soalnya bisa bikin orang salah kaprah, mikir Tuhan sama dengan ciptaan-Nya, alias pantheisme. Padahal, Ibnu Arabi sendiri nggak bilang gitu. Dia tetep bedain Tuhan sebagai Dzat yang mutlak sama makhluk yang cuma "pinjem" wujud.

Di Indonesia, konsep ini juga sempet jadi perdebatan. Misalnya, waktu Hamzah Fansuri sama muridnya Syamsuddin al-Sumatrani nyebarin ajaran ini, ada ulama lain kayak Nuruddin ar-Raniri yang nggak setuju. Nuruddin bahkan sampe bakar buku-buku Hamzah Fansuri karena dianggap menyimpang. Tapi ya gitu, pemikiran wahdatul wujud tetep bertahan dan jadi bagian dari warisan tasawuf di sini.

Kesimpulan

Jadi, wahdatul wujud itu intinya ngajak kita mikir: semua yang keliatan beda-beda di dunia ini sebenarnya punya satu sumber, yaitu Tuhan. Bukan berarti kita sama kayak Tuhan, tapi kita ada karena Dia "berbagi" wujud-Nya dalam bentuk yang kita bisa lihat dan rasain. Dari Ibnu Arabi sampe Hamzah Fansuri, konsep ini udah jalan jauh, bikin orang takjub, bikin orang bingung, dan bikin orang debat.

Buat sebagian orang, ini cara keren buat deket sama Tuhan. Buat yang lain, ini cuma bikin pusing. Tapi yang jelas, wahdatul wujud ngasih perspektif unik soal hidup: mungkin kita nggak se"terpisah" kayak yang kita kira. Mungkin kita semua cuma bagian kecil dari sesuatu yang jauh lebih besar. Keren, kan?

Nah, itu tadi cerita soal wahdatul wujud. Panjang ya? Tapi semoga nggak bikin bosen. Kalau ada yang mau ditanyain lagi, bilang aja!

Thursday, 27 February 2025

Alien di Otak Budi

"Perkenalkan, nama saya Ali. Bukan Ali Baba, apalagi Aliando. Saya adalah alien," ucap seorang pria dengan setelan jas polkadot yang lebih mirip pesulap. Suaranya berdesis aneh dengan senyum menyeringai di pinggir jalan raya yang senyap. Tak ada siapa-siapa di sana, hanya Budi yang berdiri mematung dan bingung.



"Halo, Budi. Aku akan melakukan trik sulap." Pria itu menyerahkan sedotan kecil kepadanya. "Lihatlah aku dari dalam lubang sedotan ini." Suaranya seperti berbisik di telinga Budi, seolah menghipnotis.

Dengan hati-hati, Budi mengintip ke dalam sedotan itu. Tiba-tiba, wush—pria itu mengecil dan masuk ke dalam sedotan, lalu menghantam mata Budi. Budi tersentak mundur, merasakan pusing yang menyengat di kepala, seakan ada sesuatu yang masuk melalui matanya dan bersarang di dalam otak.

Budi terbangun dari tidurnya dengan napas terengah. "Mimpi apa tadi? Kok aneh sekali?" gumamnya, masih merasa pusing. Ia berjalan ke kamar mandi untuk membasuh muka. Saat bercermin, sekelebat ia melihat wajah pria berjas polkadot yang dilihatnya dalam mimpi. Bayangan itu menggantikan pantulan wajahnya sendiri.

Ia mengucek mata, memeriksa cermin lagi. Bayangan pria itu lenyap, meninggalkan wajah Budi yang pucat dan bingung. "Ah, pasti cuma salah lihat," bisiknya pada diri sendiri, berusaha tenang.

Setelah mandi, sarapan, dan mengganti pakaian, Budi merasa segar dan semangat untuk berangkat sekolah, meskipun perasaan tak nyaman masih mengganggu. Ketika baru keluar dari dalam kamarnya, tiba-tiba muncul bayangan komet besar menimpa sekolahnya. Budi merasa gusar dengan bayangan ini. Semangat Budi untuk berangkat sekolah hilang seketika, digantikan rasa takut, diikuti bayangan tubuh terpotong-potong dan terbakar karena komet itu.

Budi merasa dia masih sangat muda untuk mati konyol. Ditabrak komet besar memang sebuah cara mati yang menyakitkan karena ketidakberdayaan. Bayangan ketiadaan dirinya dan bayangan kehidupan setelah kematian memburu keberaniannya hingga habis.

Budi semakin tak karuan perasaannya. "Anjing! Apakah ini pertanda buruk?" pikirnya. Budi mulai masuk kamarnya lagi. "Budi. Ayo berangkat, Nak!" Teriakan ibunya memecahkan imajinasi Budi. Dengan membulatkan tekad, Budi melangkah keluar lagi sambil menjawab teriakan itu, "Iya Bu, Budi berangkat."

Sesampainya di sekolah, bayangan komet itu terus menerornya dan semakin nyata. Semakin Budi ingin menghilangkan bayangan itu, semakin jelas bayangan itu. "Apakah hari ini adalah hari kematianku?" begitulah batin Budi.

Guru yang mengajar merasa aneh dengan tingkah Budi yang melotot dan seperti tidak fokus. "Bud! Kamu sakit?" tanya gurunya.

"Hah?" Tiba-tiba Budi melihat gurunya berubah menjadi pesulap alien dalam mimpinya. "Siapa sebenarnya orang ini? Kenapa terus muncul?" pikir Budi. Budi kembali mengucek matanya, dan pesulap itu menghilang. "Tidak apa-apa, Pak. Cuma kurang enak badan aja." Setelah mengucapkan itu, Budi disuruh ke UKS untuk istirahat.

Ketika di UKS, dia merasa agak tenang karena bayangan komet itu juga sirna dari pikirannya. Budi memutuskan untuk beristirahat. Mungkin dia kurang sehat, pikirnya.

Ketika menjatuhkan tubuhnya pada dipan UKS, dia malah tidak bisa istirahat dengan tenang. Kepalanya menampilkan seorang wanita cantik yang menari-nari dan bergaya menggemaskan. Seolah wanita itu datang dikirim untuk menghibur Budi. Budi merasa senang dan sedikit terangsang birahinya. Bagaimana bisa kepalanya memunculkan wanita cantik dengan tubuh molek seperti itu?

Gadis itu pun tersenyum ke arah Budi. "Hai, Budi." Budi kaget, sekarang dia bisa berbicara dengan imajinasinya. Jika diamati lebih jauh, gadis ini mirip dengan teman sekelas Budi yang sudah menolaknya, namun gadis ini adalah versi sempurnanya: kulit lebih putih dan bersinar, bentuk muka yang lebih imut dihiasi dengan rambut yang lebih halus dan berkilau, dan tubuh yang terlihat lebih montok tapi proporsional.

Tanpa terasa, mulut Budi pun menjawabnya, "Hai." Meskipun semua adegan ini terjadi di kepala Budi yang memejamkan mata, namun terasa sangat nyata bagi Budi. Gadis itu tertawa manja dan mencubit pipi Budi. Budi merasa salah tingkah tapi juga tidak bisa menutupi rasa bahagianya. "Siapa namanya? Neng?" tanya Budi.

"Ih, apa kok tanya-tanya nama."

"Ya biar bisa manggil, masak iya mau dipanggil Neng terus. Emang situ Oneng?"

"Ye.."

"Siapa namanya, Neng?"

"Wati, Bang."

Di alam pikiran Budi, di sebuah taman yang hanya ada mereka berdua, mereka terus mengobrol sambil tertawa-tawa kecil, sesekali saling mencubit dan saling membelai. Budi memang sering merasakan jatuh cinta, namun dia tidak tahu indahnya perasaan yang terbalaskan. Di taman ditemani dengan bunga-bunga yang bermekaran meskipun di alam pikirannya sendiri, mereka bercengkerama berdua.

Perasaan sayang itu menjadi semakin menggebu-gebu, seolah tidak bisa ditahan. Budi membuka matanya. "Kenapa ada wanita secantik itu?" Budi tidak ingin kehilangan bayangan Wati. Bayangan Wati makin lama makin nyata. Semakin sering Budi membayangkan kebersamaan mereka, semakin besar perasaan cinta itu mengusik dirinya. Seolah perasaan itu menggedor-gedor dada Budi, meminta untuk segera dilampiaskan. Namun bagaimana melampiaskannya? Budi menjadi seperti makhluk yang tidak berguna karena betapun nyata imajinasi itu, itu semua hanya fatamorgana.

Bingung dengan kondisi dirinya, Budi memutuskan untuk keluar dari UKS. Ketika berada di luar, bayangan Wati menghilang dan Budi merasa bingung. Kenapa wanita itu hilang? Budi mencoba mengingat-ingat bentuk wajah Wati tapi tidak bisa, bahkan Budi mencoba memanggil nama Wati berkali-kali namun gadis imut itu tidak mau menampakkan dirinya.

Tiba-tiba ada perasaan kehilangan yang hebat lahir di dalam diri Budi, sekali lagi dia merasa tidak berdaya. Seolah dia adalah Romeo yang ditinggal mati Julietnya. Tubuh Budi menggigil, tanpa terasa air mata menetes dari bola mata Budi.

Dia mencoba bersembunyi kembali ke UKS dan anehnya bayangan wanita itu muncul lagi. Budi menangis lagi tapi sekarang dia menangis terharu dan bahagia, seolah wanita itu kembali ke pelukan Budi.”Sayang. Kemana saja kamu tadi” “Aku di sini Budi. Aku tidak kemana-mana, sini peluk”. Di dalam bayangan Budi, mereka saling berpelukan dan ngobrol bersama, makan eskrim berdua, lari berkejar-kejaran dan diakhiri dengan saling bertukar ciuman dengan liar. 


Semua itu hanya terjadi di kepala Budi tapi budi tidak pernah merasakan kebahagiaan yang semacam ini. Dia tidak mau ini semua berakhir. Dia seperti menemukan puncak kebahagiaannya.


Tidak terasa sekolah telah berakhir. Bel pulang sudah berbunyi namun Budi enggan pergi. Jika dia pergi dari UKS, dia tahu bahwa wanita itu akan menghilang lagi. Seorang guru menyuruhnya pergi “Ayo Bud sudah sore”. “Tapi pak” “Tapi kenapa to Bud? ayo cepat pulang. Bapak juga butuh istirahat.”

“Aku gak bisa pulang pak”

“Kamu mau tidur sini?”

dengan malu-malu Budi menjawab “hehehe. iya pak”

“Wah sudah gendeng kamu bud? Ayo pulang!”

“Tidak pak. Budi mau di sini aja. Gak papa pak”

“Kenapa? Kamu ada masalah di rumah?”

“Enggak pak.”

“Ya udah, ayo pulang”

“Enggak pak. Budi di sini aja. Tidak apa-apa. Budi tidak mau pulang”

“Kamu ini pas pelajaran mintanya pulang. Sudah waktunya pulang, tidak mau pulang. Ayo pulang. Dicari ibumu nanti!”

Dengan paksa pak guru menariknya. Budi berpegangan di kaki dipan UKS yang besar dan kokoh. Adegan tarik menarik ini berlangsung cukup sengit, sehingga menarik perhatian beberapa siswa dan guru yang belum pulang. Suasana UKS menjadi ramai dengan tontonan pak guru menarik Budi yang berpegangan di dipan. Tiba-tiba Budi menangis “Saya tidak mau pulang pak. Saya mau di sini saja” 


Para penonton mulai membantu pak guru yang menarik Budi karena diperintah oleh pak guru “Ayo bantu.” “Budi kayaknya ketempelan jin pak” Kata seorang siswa. Dengan sekuat tenaga mereka menarik Budi. Budi tak berdaya dengan tenaga mereka yang begitu besar. “Bud. sadar Bud!” orang-orang meneriakinya. Beberapa ada yang membacakan doa-doa untuk mengusir roh jahat. Ketika tangannya terlepas, kepalanya menghantam benda keras yang membuatnya tidak sadar.


Ketika sudah sadar, Budi sudah di luar UKS sambil  dikerumuni orang-orang. Ada rasa kesal pada orang-orang itu namun Budi masih bisa menahannya. Orang-orang membisikan bahwa Budi kerasukan roh jahat dan dia sudah sadar.


Budi merasa kehilangan karena dia sudah tidak bisa mengingat wajah wanita pujaannya itu. Namun dia juga sadar bahwa ini bukan hal yang normal. Budi juga sempat berpikir apakah wanita itu jin penunggu UKS?. 


Ketika orang-orang akan pulang, dia melihat pesulap polkadot itu di antara mereka, alien itu tersenyum lebar seperti ada nada kepuasan keluar dari sorot matanya. 


Budi merasa linglung. Ada yang salah di dalam otaknya. Seolah ada yang memainkan tombol di dalam otaknya yang membuat dia memikirkan hal-hal yang aneh. “Tidak ada yang memainkan dirimu Budi.” bisikan suara pesulap itu seolah mendesir di telinganya. Budi menoleh ke kanan dan kiri namun tidak menemukan apa-apa. 


Sesampainya di kamarnya bayangan Wati muncul kembali. Namun sekarang bayangan itu diikuti oleh orang-orang di UKS yang mencoba membunuh wanita itu. Budi sangat takut dan tidak berdaya. 


Timbul perasaan benci yang mendalam kepada orang-orang di UKS itu. Budi ingin memukuli mereka satu persatu karena telah memisahkannya dengan Wati yang dicintainya. 


Namun dia paham bahwa itu bukan sesuatu yang nyata namun tetap saja niat membunuh Budi muncul dengan begitu kuat dan dia terjebak dalam perasaan benci yang luar biasa. Dia tidak pernah merasakan perasaan benci sekuat itu. Apa lagi bayangan itu makin lama makin menjadi-jadi. Orang-orang itu menggerayangi Wati sementara Budi tidak berdaya dengan perasaan kesalnya. Tidak terasa Budi mengumpat orang-orang itu dan melangkah untuk keluar dari kamarnya.


Namun dia mencoba menyadarkan dirinya itu tidak nyata. “Sialan! ada apa dengan ku?” lalu bayangan pesulap polkadot itu muncul kembali. 


Pesulap itu tertawa terbahak-bahak kemudian menghilang. “Siapa pesulap alien itu? Semua ini terjadi setelah kemunculan pesulap alien itu.” Pikir Budi. Seolah pesulap itu bisa melihat seluruh imajinasi dalam otak Budi. Kepala Budi semakin pening memikirkan hal in..


Setelah itu pesulap polkadot berubah menjadi Wati yang tersenyum manis yang membuat dada Budi dibanjiri rasa hangat dan nyaman. Budi tersenyum melihat wanita itu. Lalu secepat kilat muncul orang-orang di UKS yang menarik dan memukuli Wati. “Tolong aku Budi!” Katanya “Singkirkan orang-orang ini, dengan begitu kita bisa bersama untuk selamanya”. Rasa benci itu datang lagi. Tapi Budi semakin bingung mengapa pesulap alien itu bisa berubah menjadi Wati?. 


Budi mencoba menahan dirinya sekuat tenaga meskipun ada niatan untuk membunuh satu persatu orang-orang di UKS yang sudah menariknya keluar. “Ini tidak nyata. Ini tidak nyata” Budi terus menggumamkan kalimat itu berkali-kali seperti dzikir sambil memejamkan matanya. 


“Aku tidak akan terpengaruh” Budi terus menggumamkan kalimat itu sambil memegangi kepala dan memukul-mukul kepalanya seolah ingin mengeluarkan sesuatu di dalamnya. Bayangan Wati dan alien polkadot itu berseliweran di kepala Budi. “Ini ulah si polkadot itu”.


Ketika saat Budi melihat pesulap polkadot, Budi langsung menarik jasnya dan memberikan pukulan sekuat tenaga namun si polkadot seketika berubah menjadi Wati dan berkata sambil menangis.“Budi sudah gak sayang sama aku” Budi kaget dan merasakan penyesalan yang membuncah “Bukan. Bukan seperti itu” mukanya berganti menjadi pesulap polkadot lagi dan tertawa. “hahahaha. Ayo bermain lagi Budi.”


Budi mulai paham bahwa ini ulah si polkadot itu. Budi merasa sangat jengkel karena sudah dipermainkan.


Budi berusaha mengejar pesulap polkadot yang terlihat berlari dengan sangat kencang. “Mengapa dia bisa berlari sekencang itu?. Aku pasti juga bisa lari sekencang dia. Andaikan ada roket di punggungku.” Budi membayangkan di punggungnya ada roket dan ternyata roket itu sudah menempel di punggungnya yang membantunya mengejar pesulap itu. Tidak mau kalah, sepasang kaki pesulap itu juga berubah menjadi roket yang membuat dia terbang dengan kecepatan tinggi. Adegan kejar-kejaran di angkasa itu berlangsung dengan seru, sesekali di antara mereka melemparkan bom yang membuat angkasa di kepala Budi seperti dipenuhi dengan kembang api.


Lalu Budi menciptakan ilusi tangan raksasa yang muncul dari dalam tanah dan menggenggam pesulap polkadot. Pesulap Polkadot memunculkan ilusi komet seperti ketika budi akan berangkat sekolah. Bayangan kematian seperti sebelumnya langsung menghantui Budi namun Budi langsung membayangkan komet-komet itu berubah menjadi bantal sehingga tidak melukai Budi. 


Budi mulai paham dengan cara bermain si polkadot itu. 


Budi terbang ke arah pesulap polkadot yang sudah tidak berdaya oleh genggaman tangan raksasa yang diciptakan Budi sebelumnya. Budi mengubah tangan kanannya menjadi palu raksasa dan bersiap untuk menghabisi pesulap polkadot. Namun tiba-tiba pesulap polkadot berubah menjadi Wati.

“Budi udah gak sayang Wati. Aku benci Budi”

“Bukan. Bukan seperti itu sayang”

“Kamu sakitin aku.”

“Bukan kamu. Aku selalu mencintaimu”

“Apa buktinya hayo?”


Untuk sesaat Budi berhenti mematung di depan Wati. Mengingat kembali memori saat-saat mereka bersama. Meskipun hanya di dalam kepalanya namun Budi sudah menganggap bahwa Wati adalah nyata.


“Kamu lupa dengan saat-saat bersama kita Bud? Waktu kamu bertanya namaku? Waktu kamu sedih saat kehilangan diriku? Apakah kamu mau kehilangan aku lagi?”


Tidak ada yang bisa dilakukan oleh Budi saat ini. Dia sudah menyerahkan dirinya kepada Wati, pada sesuatu yang ia anggap sebagai cinta pertamanya.


“Biarkan tuan alien tetap di sini Budi. Karena dia, kita bisa bertemu. Apa susahnya membiarkan dia tinggal? Kalau tidak ada dia, aku juga tidak ada” Budi masih nanar menatap Wati. “Sini Budi. Peluk” Tangan Wati merentang tanpa disadari Budi juga melepaskan tangan raksasa yang menjerat wati kemudian keduanya berpelukan.


Budi memeluk erat Wati seolah tidak ingin melepaskannya dan berkata “Sayang jangan tinggalkan aku. Aku tidak bisa membiarkan otakku dipermainkan oleh Alien sialan itu. Kau tidak tahu bagaimana siksaan yang bisa dia timbulkan. Karena dia aku bisa menjadi pembunuh atau mati karena ketakutan. Tapi aku juga tidak mampu melihat kamu mati di tanganku. Lebih baik kita mati bersama saja ya sayang. Seperti romeo dan juliet, kematian romeo dan juliet menjadi pelengkap kisah cinta mereka yang abadi.” 


Dengan berlumuran air mata budi mengeluarkan ilusi gergaji, bor, tombak, dan beragam senjata tajam lainnya. Benda-benda itu terbang mengarah ke mereka.

“Budi kamu jahat sama aku. Aku benci kamu. Aku gak mau ketemu kamu lagi”

Sambil menangis dan memeluk erat Wati Budi berkata “Maafkan aku sayang. Maaf. Aku akan mencintaimu selamanya. Jika kamu cinta aku, kamu harusnya paham”


Seluruh senjata tajam itu terbang menuju ke Budi dan Wati yang saling berpelukan. Dengan cepat Wati berubah kembali menjadi pesulap polkadot lalu dia mengeluarkan sedotan dari tangannya. Secepat kilat pesulap polkadot itu masuk ke dalam sedotan dan menghilang.


Budi terlempar keluar dari imajinasinya dan membuka mata, terasa ada sesuatu yang keluar dari telinganya dan terdengar kalimat “ Dasar Budi gila.” 


Sosok pesulap polkadot seukuran jari kelingking keluar dari telinganya dan berlari ketakutan. Budi mencoba meraih apa saja untuk melempar dan memukulnya. Pesulap polkadot mini itu berlari ketakutan lalu menaiki meja belajar Budi. Dengan sigap Budi memukulnya dengan sapu namun pesulap polkadot bisa menghindar, dia tergelincir dan masuk ke dalam ponsel Budi.


Budi mengambil ponselnya dengan hati-hati. Membuka kuncinya yang berbentuk pola sederhana. Lalu muncul alien pesulap polkadot di layar ponsel Budi. Alien itu mengeluarkan sedotan. “Halo Budi. Aku adalah Alien”


Friday, 11 October 2024

Manusia Adalah Budak dari Emosinya

 Kita selalu berpikir bahwa kita mengendalikan setiap keputusan yang kita buat secara sadar. Padahal yang mengambil keputusan itu kebanyak bukan kesadaran kita, namun ketidak sadaran kita dalam bentuk emosi. 


Emosi berbentuk rasa takut, marah, gembira, dll. Emosi itu merupakan salah satu bentuk evolusi manusia untuk bertahan hidup. Ketika rasa takut datang, tubuh kita memberitahu bahwa ada sesuatu yang berbahaya. Rasa senang yang diberikan adalah imbalan untuk sebuah pencapaian agar kita memburu kesenangan yang serupa.


Bayangkan jika manusia tidak mendapatkan kenikmatan dari sex? Maka dia tidak akan meneruskan keturunannya dan akhirnya dia menjadi punah. Atau dia tidak memiliki rasa takut kepada ketinggian dan dengan suka cita melompat karena mendapatkan sensasi kesenangan? Ketika ada yang salah dengan emosi kita maka akan ada ketidak normalan dalam pola hidup kita.


Para pecandu narkoba juga memburu kesenangan yang mereka dapatkan dari mengkonsumsi narkoba. Narkoba mengeluarkan zat-zat biokimiawi dalam tubuh yang menyebabkan sensasi senang yang cukup kuat untuk membuat tubuh merasa ketagihan terhadapnya. Tubuh tidak ketagihan terhadap narkobanya namun terhadap efek yang ditimbulkannya.


lalu? Bisakah manusia mengendalikan emosinya? Sayangnya belum ada metode yang seratus persen mampu membuat manusia mengendalikan tombol emosi mereka. Namun tetap ada beberapa metode yang bisa digunakan meskipun tidak ampuh seratus persen.


Salah satu jalan yang membentuk emosi kita adalah pikiran kita. Mengendalikan pikiran adalah salah satu jalan mengendalikan alur emosi kita. Meditasi merupakan salah satu praktik yang secara langsung mengatasi masalah ini. 


Meditasi membuat pikiran kita berfokus pada suatu hal yang kita kehendaki. Dengan bermeditasi meningkatkan keterampilan kita dalam mengendalikan pikiran kita. Pikiran inilah yang akan mengisi algoritma emosi kita sehingga emosi terbentuk sesuai dengan kode-kode pikiran kita.


Selain meditasi sebenarnya banyak prakti-prakti dalam mengendalikan pemikiran kita. Menciptakan lingkungan yang sehat akan menjadikan pemikiran yang sehat pula. 


Praktik keagamaan membuat kita selalu memikirkan mengenai hal-hal yang bersifat spiritual. Yang akhirnya membentuk ketakutan pada dosa dan kenikmatan mendapatkan pahala.


Semakin sering sebuah praktik pengarahan pemikiran akan membuat emosi kita mengarah pada hal-hal yang berhubungan dengan pikiran tersebut. Maka tidak heran ada sebuah ungkapan yang mengatakan: Anda adalah apa yang anda pikirkan!


Monday, 7 October 2024

Model-Model Pembelajaran dan Sintaksnya

 


Pembelajaran merupakan proses penting dalam pendidikan yang menentukan bagaimana informasi dipindahkan dari guru ke siswa. Agar proses pembelajaran efektif, guru perlu memahami model pembelajaran yang tepat sesuai dengan kebutuhan siswa dan materi pelajaran. Dalam konteks ini, terdapat beberapa model pembelajaran yang banyak digunakan, baik itu berbasis teori kognitif, konstruktivisme, hingga behaviorisme. Setiap model memiliki pendekatan yang berbeda dan menekankan aspek-aspek yang berbeda dalam proses pembelajaran. Di dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai model pembelajaran yang umum digunakan, beserta sintaks atau langkah-langkah yang menjadi panduan dalam penerapannya.

1. Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)

Pembelajaran langsung atau Direct Instruction merupakan model pembelajaran yang sangat terstruktur dan terfokus pada hasil belajar. Model ini biasanya digunakan ketika tujuan pembelajaran adalah untuk memberikan informasi atau keterampilan secara jelas dan terperinci. Pendekatan ini sering kali melibatkan ceramah, demonstrasi, serta latihan terbimbing.

Sintaks Pembelajaran Langsung:

  1. Tujuan Pembelajaran: Guru menyampaikan tujuan pembelajaran secara eksplisit di awal proses belajar.
  2. Demonstrasi: Guru menunjukkan atau mendemonstrasikan keterampilan atau konsep yang sedang dipelajari.
  3. Latihan Terbimbing: Siswa melaksanakan latihan di bawah bimbingan guru.
  4. Latihan Mandiri: Setelah terbimbing, siswa diberi kesempatan untuk melatih secara mandiri dengan sedikit atau tanpa bimbingan.
  5. Evaluasi: Guru mengevaluasi hasil belajar siswa melalui tes atau penugasan.

Pembelajaran langsung sering digunakan untuk materi yang membutuhkan pemahaman secara cepat, terutama dalam bidang-bidang seperti matematika atau sains yang membutuhkan keterampilan tertentu.

2. Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif menekankan pada kolaborasi antara siswa. Dalam model ini, siswa bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas, menyelesaikan masalah, atau mendiskusikan konsep tertentu. Model ini dikembangkan berdasarkan teori konstruktivis yang meyakini bahwa belajar adalah proses sosial yang melibatkan interaksi antara individu.

Sintaks Pembelajaran Kooperatif:

  1. Pengelompokan Siswa: Guru membagi siswa menjadi kelompok kecil yang heterogen.
  2. Penyampaian Tujuan dan Materi: Guru menjelaskan tujuan pembelajaran serta tugas yang harus dikerjakan secara kelompok.
  3. Kerja Kelompok: Siswa bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas. Mereka harus saling berinteraksi dan bertukar informasi.
  4. Presentasi Kelompok: Hasil kerja kelompok dipresentasikan kepada kelas.
  5. Evaluasi Kelompok dan Individu: Guru mengevaluasi baik hasil kelompok maupun kontribusi individu dalam kelompok.

Model ini sering digunakan untuk mengembangkan keterampilan sosial dan kemampuan bekerja sama, serta membantu siswa memahami materi secara lebih mendalam melalui diskusi dan kolaborasi.

3. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning)

Model pembelajaran berbasis masalah adalah model yang menggunakan masalah nyata sebagai konteks bagi siswa untuk belajar konsep-konsep tertentu. Model ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah. Dalam pembelajaran berbasis masalah, siswa diberi masalah yang harus dipecahkan melalui proses berpikir dan diskusi kelompok.

Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah:

  1. Orientasi pada Masalah: Guru menyajikan masalah yang relevan dengan kehidupan nyata yang membutuhkan solusi.
  2. Pengorganisasian Belajar: Siswa dikelompokkan dan diorganisasikan untuk menganalisis masalah.
  3. Penyelidikan Mandiri: Siswa mengumpulkan informasi secara mandiri yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi.
  4. Penyelesaian Masalah: Siswa mendiskusikan temuan mereka dan bekerja sama dalam menyusun solusi.
  5. Presentasi dan Evaluasi: Hasil penyelesaian masalah dipresentasikan, dan siswa serta guru melakukan evaluasi terhadap solusi yang telah diajukan.

Keunggulan dari model ini adalah membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir analitis, mencari informasi secara mandiri, serta bekerja dalam tim.

4. Model Pembelajaran Inkuiri

Model pembelajaran inkuiri berfokus pada upaya siswa untuk menemukan atau membangun pengetahuan mereka sendiri melalui serangkaian pertanyaan atau penyelidikan. Dalam model ini, guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing siswa dalam proses mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mereka. Model ini sangat cocok untuk mengajarkan konsep-konsep yang lebih abstrak dan kompleks, terutama dalam bidang sains.

Sintaks Pembelajaran Inkuiri:

  1. Merumuskan Pertanyaan: Guru dan siswa bersama-sama merumuskan pertanyaan atau masalah yang ingin dipecahkan.
  2. Merancang Hipotesis: Siswa merancang hipotesis atau jawaban sementara berdasarkan pengetahuan awal mereka.
  3. Pengumpulan Data: Siswa mengumpulkan data dan informasi untuk membuktikan hipotesis mereka, baik melalui eksperimen, observasi, atau penelitian.
  4. Analisis Data: Siswa menganalisis data yang diperoleh untuk memverifikasi hipotesis yang telah dibuat.
  5. Kesimpulan: Berdasarkan hasil analisis, siswa menarik kesimpulan dan membangun pemahaman mereka tentang konsep yang sedang dipelajari.

Model ini melatih siswa untuk berpikir secara kritis dan mandiri, serta meningkatkan keterampilan investigatif.

5. Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning)

Pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam penyelesaian proyek yang terkait dengan dunia nyata. Proyek tersebut biasanya berlangsung selama beberapa waktu dan memerlukan pengumpulan informasi, kerja kolaboratif, serta presentasi hasil.

Sintaks Pembelajaran Berbasis Proyek:

  1. Menentukan Proyek: Guru dan siswa bersama-sama menentukan proyek yang relevan dan menantang untuk dikerjakan.
  2. Merencanakan Proyek: Siswa membuat rencana kerja yang melibatkan berbagai langkah yang harus diambil untuk menyelesaikan proyek.
  3. Pelaksanaan Proyek: Siswa bekerja secara mandiri atau kelompok dalam menyelesaikan proyek, sambil mengumpulkan informasi dan memecahkan masalah yang mungkin muncul.
  4. Pengawasan Guru: Guru berperan sebagai fasilitator yang mengawasi kemajuan siswa dan memberikan arahan jika diperlukan.
  5. Presentasi Proyek: Setelah proyek selesai, siswa mempresentasikan hasilnya kepada kelas atau audiens yang lebih luas.
  6. Evaluasi: Guru mengevaluasi hasil proyek berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, serta memberi umpan balik kepada siswa.

Model ini membantu siswa mengembangkan keterampilan manajemen proyek, berpikir kritis, dan berkolaborasi dengan orang lain.

6. Model Pembelajaran Diferensiasi (Differentiated Instruction)

Model pembelajaran diferensiasi menekankan pada penyesuaian metode pengajaran sesuai dengan kebutuhan, minat, dan gaya belajar siswa. Guru bertindak sebagai fasilitator yang menawarkan berbagai pendekatan pembelajaran agar setiap siswa dapat mencapai tujuan belajar dengan cara yang paling sesuai dengan mereka.

Sintaks Pembelajaran Diferensiasi:

  1. Penilaian Awal: Guru melakukan penilaian awal untuk mengetahui kemampuan, minat, dan gaya belajar siswa.
  2. Perencanaan Pembelajaran Berbeda: Berdasarkan hasil penilaian awal, guru merencanakan kegiatan belajar yang berbeda untuk kelompok atau individu siswa.
  3. Pelaksanaan Pembelajaran Berbeda: Guru melaksanakan kegiatan belajar yang bervariasi sesuai dengan perencanaan.
  4. Evaluasi dan Refleksi: Guru mengevaluasi hasil belajar setiap siswa dan menyesuaikan pendekatan pembelajaran berdasarkan umpan balik yang diterima.

Pembelajaran diferensiasi membantu siswa belajar sesuai dengan kemampuan dan minat masing-masing, serta mengurangi ketimpangan dalam hasil belajar.

Penutup

Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tidak ada model yang lebih baik dari yang lain, melainkan semuanya tergantung pada konteks pembelajaran, materi, dan kebutuhan siswa. Seorang guru yang efektif harus mampu mengidentifikasi model yang paling sesuai dengan situasi kelasnya serta mampu memodifikasi pendekatan-pendekatan tersebut agar pembelajaran menjadi lebih bermakna dan efektif. Melalui pemahaman yang mendalam mengenai berbagai model pembelajaran dan sintaksnya, guru dapat menciptakan suasana belajar yang lebih dinamis, kolaboratif, dan berorientasi pada pengembangan keterampilan berpikir kritis siswa.

Sunday, 29 September 2024

Belajar Online: Panduan Lengkap Tempat dan Cara Belajar yang Efektif



Pendahuluan

Di era digital seperti sekarang, akses terhadap informasi dan pendidikan semakin mudah. Salah satu cara yang paling populer adalah belajar secara online. Dengan adanya internet, Anda bisa mengakses berbagai macam kursus, tutorial, dan materi pembelajaran dari seluruh dunia. Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai tempat-tempat belajar online, baik yang gratis maupun berbayar, serta tips agar belajar online Anda lebih efektif.

Mengapa Belajar Online Menjadi Pilihan Populer?

  • Fleksibilitas: Anda bisa belajar kapan saja dan di mana saja sesuai dengan jadwal Anda.
  • Aksesibilitas: Materi pembelajaran tersedia 24/7 dan dapat diakses dari berbagai perangkat.
  • Variasi Kursus: Pilihan kursus sangat beragam, mulai dari yang bersifat umum hingga sangat spesifik.
  • Biaya Efektif: Banyak platform yang menawarkan kursus gratis atau dengan biaya yang terjangkau.

Tempat Belajar Online Gratis


  1. Khan Academy: Terkenal dengan video pembelajarannya yang jelas dan mudah dipahami, Khan Academy menawarkan berbagai mata pelajaran, mulai dari matematika hingga sejarah.
  2. Coursera: Platform ini bekerja sama dengan universitas terkemuka di dunia untuk menyediakan kursus online berkualitas. Banyak kursus yang ditawarkan secara gratis.
  3. edX: Mirip dengan Coursera, edX juga menawarkan kursus dari berbagai universitas ternama.
  4. MIT OpenCourseWare: Massachusetts Institute of Technology menyediakan materi kuliah secara gratis untuk umum.
  5. YouTube: Selain sebagai platform berbagi video, YouTube juga menjadi tempat belajar yang sangat baik. Banyak tutor dan ahli yang membagikan ilmu mereka secara gratis melalui video.
  6. Perpustakaan Online: Banyak perpustakaan yang menyediakan akses gratis ke e-book, artikel ilmiah, dan database lainnya.
  7. Platform Belajar Pemerintah: Beberapa pemerintah menyediakan platform belajar online gratis untuk warganya, seperti Rumah Belajar di Indonesia.

Tempat Belajar Online Berbayar

  1. Udemy: Platform ini menawarkan berbagai kursus dengan harga yang bervariasi. Anda bisa menemukan kursus tentang hampir semua topik.
  2. Skillshare: Fokus pada kursus kreatif seperti desain, fotografi, dan penulisan.
  3. LinkedIn Learning: Dulu dikenal sebagai Lynda.com, platform ini menawarkan kursus profesional yang sangat relevan dengan dunia kerja.
  4. MasterClass: Platform ini menghadirkan kelas-kelas master dari para ahli di bidangnya, seperti penulis, aktor, dan chef.

Tips Belajar Online yang Efektif

  • Tentukan Tujuan: Tentukan apa yang ingin Anda pelajari dan buatlah rencana belajar yang jelas.
  • Buat Jadwal: Jadwalkan waktu khusus untuk belajar dan patuhi jadwal tersebut.
  • Cari Lingkungan yang Kondusif: Pilih tempat yang tenang dan bebas dari gangguan.
  • Manfaatkan Fitur Interaktif: Banyak platform yang menyediakan forum diskusi dan kuis untuk membantu Anda berinteraksi dengan sesama peserta.
  • Buat Catatan: Membuat catatan akan membantu Anda mengingat materi yang telah dipelajari.
  • Jangan Takut Bertanya: Jika ada yang tidak dipahami, jangan ragu untuk bertanya kepada instruktur atau sesama peserta.

Kesimpulan

Belajar online adalah pilihan yang sangat baik bagi mereka yang ingin meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Dengan begitu banyak pilihan platform dan kursus yang tersedia, Anda pasti akan menemukan yang sesuai dengan minat dan kebutuhan Anda. Kuncinya adalah konsisten dan disiplin dalam belajar.