Friday 8 May 2015

Membuat Sebuah Konsep Pertunjukan/Teater

Cara membuat konsep pertunjukan teater, sebenarnya ada banyak. Setiap sutradara memiliki caranya masing-masing. Ada yang langsung mendapat ilham (jika beruntung) namun ada juga yang harus bersusah payah agar mendapatkan konsep yang menarik. 
membuat konsep pertunjukan teater

Membuat konsep sebuah pertunjukan penting bagi seorang sutradara sekaligus bagi timnya. Konsep pertunjukan merupakan sebuah peta yang akan dituju. Berikut ini beberapa langkah yang saya lakukan untuk membuat sebuah konsep pertunjukan

1. Pahami Naskah Anda
Bagi sebuah pertunjukan yang berpangkal pada naskah, memahami naskah sangatlah penting. Nantinya naskah ini bisa diadaptasi atau ingin digarap secara apa adanya. Pemahaman pada naskah terkadang memberikan kita banyak sekali ide untuk menggarapnya. Contoh: Kemarin saya menggarap sebuah naskah Arkeologi Beha dan saya mencoba memahami isinya, setelah saya memahami isinya yakni mengenai feminisme, kemudian saya mencari-cari mengenai feminisme, dan menemukan sebuah pernyataan bahwa wanita dianggap lebih inferior dari laki-laki karena sistem reproduksinya, akhirnya saya mencoba menyimbolkannya dengan permainan cat yang kotor, menjijikan, dan penuh warna merah darah.

2. Buatlah Sebuah Premis
Cara ini saya dapatkan dari buku Mochtar Lubis, seperti yang sudah saya tuliskan pada artikel saya .4 Langkah Menulis Fiksi/Cerpen/Novel/Naskah Drama. Premis disini adalah premis mengenai kesan pementasan kita. Premis cukup satu kalimat saja, tapi yang jelas. Contoh: Pementasan yang menghentak sekaligus meneror penonton atau permainan realis yang rapi dan megah. Dari premis ini akhirnya kita tahu mau kemanakah kita?

3. Buatlah Rengrengan untuk masing-masing Element Pertunjukan
Dari premis itu buatlah sebuah konsep sederhana tentang elemen-elemen teater seperti keaktoran, lampu, dan lain-lain. contoh: konsep keaktoran dengan gaya Mayerhold untuk mendapatkan kesan menghentak atau penggunaan metode stanilavski, dll. Begitu pula lampu dan semuanya.

4. Disukusikan dengan Tim
yang saya sukai dari teater adalah kerja timnya. Dari konsep kita yang awalnya sederhana akan menjadi luar biasa berkat tim kita, karena saya meyakini setiap manusia itu unik dan memiliki pengalaman estetisnya sendiri. Biarkan tim anda meng explor konsep dasar anda, namun anda juga harus tetap mengawasi dan memberikan pengetahuan-pengetahuan terkait konsep anda.

5. Action Beibeh
Ini yang paling penting. Percuma, ngonsep lama tapi gak praktek. Terkadang yang terjadi di lapangan tidak sama dengan yang kita pikirkan atau bahkan ketika kita berproses kita akan menemukan banyak ide.

Cara di atas bukanlah sebuah pakem yang harus kita ikuti. Sekali lagi, saya percaya bahwa manusia itu unik dan memiliki caranya masing-masing dalam menafsirkan sesuatu. Jika cara di atas tidak cocok dengan cara anda gunakanlah cara anda sendiri atau memodifikasi cara di atas.
Klik untuk Berlangganan Tulisan

Masukan Email Anda:

0 komentar :

Post a Comment