Ketika
anda membaca tulisan-tulisan saya dalam blog ini, anda pasti akan menemui
banyak sekali kesalahan penulisan di dalamnya. Tulisan-tulisan di dalam blog
ini kebanyakan tidak mengindahkan tata bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Hal ini menjadi ironi mengingat saya adalah lulusan Program Studi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia (saya merasa berdosa terhadap program studi saya
T_T). Kesalahan berbahasa tidak hanya saya lakukan dalam tulisan ini namun
dalam tulisan-tulisan ilmiah, non ilmiah, bahkan ketika saya mencoret-coret
kamar mandi FKIP dan bangku-bangkunya. Satu kritikan pedas yang saya terima
ketika ujian skripsi juga mengenai tata bahasa dan tata tulis (oh my gost). Hal
ini lah yang memotivasi saya untuk menuliskan tata cara menulis bahasa
Indonesia yang baik dan benar dalam beberapa hari ke depan karena saya bertekat
untuk bisa menulis bahasa Indonesia yang baik dan benar. Semoga para pembaca
sudi untuk memberikan kritik beserta saran jika menemukan kesalahan berbahasa
yang fatal. Saya juga menerima cacian, makian, bahkan label kafir bahasa.
Pelajaran
yang pertama adalah mengenai huruf kapital. Saya akan memulai dari hal yang
paling dasar karena saya benar-benar tidak bisa.
1.
Huruf
kapital atau Huruf besar digunakan di setiap awal kalimat
Contoh:
Aku ingin tidur.
Kamu mau kemana?
Kita harus segera pergi
Pekerjaan itu belum selesai.
2.
Huruf
kapital digunakan sebagai huruf pertama pada kata pertama petikan langsung.
Contoh:
Soleram
bertanya “Siapakah anak yang paling
baik?”
Kancil
menasihati “Jadilah orang yang suka
membantu orang lain”
“Sekarang sudah terlambat untuk pulang”
katanya
“Siapkan perlengkapan” kata Dajjal “Kita akan berperang”
3.
Huruf
kapital digunakan sebagai huruf pertama dalam kata atau ungkapan yang
berhubungan dengan Tuhan dan kitap suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan
Contoh:
Allah
Yahuweh
Sang Hyang Widi
Yang Mahakuasa
Yang Maha Pengasih
Islam
Kristen
Hindu
Al Qur’an
Weda
Injil
Sebagai
manusia sebaiknya kita berserah diri kepada-Nya
Bimbinglah
hamba-Mu ini ke jalan yang benar ya Allah
4.
Huruf
kapital digunakan sebagai huruf pertama pada nama gelar kehormatan, keturunan,
dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Contoh:
Raden Antasari
Sultan Hasanudin
Mahaputra Yamin
Imam Mahdi
Haji Salim
Huruf
kapital dengan nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak
diikuti nama orang tidak dimulai dengan huruf kapital
Contoh:
Orang
itu memiliki gelar raden.
Dia
baru pulang dari ibadah haji.
5.
Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam nama jabatan dan pangkat yang
diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu,
nama instansi, atau nama tempat
Contoh:
Perdana Menteri Adam Malik
Wakil Presiden Indonesia
Profesor Supomo
Laksamana Udara Husen Sastranegara
Sekertaris Jendral Departemen Pertanian
Gubernur Jakarta
6.
Huruf
kapital digunakan dalam penyebutan nama panjang seseorang
Contoh:
Adam Malik
Halim Perdana Kusuma
Arif Bachtiar
Ampere
Huruf
kapital tidak digunakan dalam nama seseorang yang fungsinya untuk menyebutkan
satuan ukuran dan jenis
Contoh
:
Mesin
disel
1
volt
10
ampere
7.
Huruf
kapital digunakan dalam penyebutan nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa
Contoh
:
bangsa
Indonesia
bahasa
Batak
suku
Aborigin
8.
Huruf
kapital digunakan sebagai huruf pertama dalam penyebutan hari, bulan, hari
raya, nama tahun, dan peristiwa bersejarah.
Contoh:
hari
Senin
bulan
Januari
hari
Lebaran
bulan
Maulid
hari
Natal
perang
Paregrek
tahun
Saka
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
9.
Huruf
kapital digunakan sebagai huruf pertama dalam penyebutan geografi
Contoh:
Banyuwangi
Asia Tenggara
Bukit Tinggi
Kali Brantas
Jazirah Arap
Jalan Diponegoro
Gunung Bromo
Huruf
kapital tidak digunakan sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak
menjadi unsur nama diri
Contoh:
Mendaki
gunung melewati lembah
Mandi
di sungai
Melewati
terusan
Huruf
kapital tidak ddigunakan untuk nama geografis yang sudah menjadi nama jenis
Contoh
engkol
inggris
pisang
ambon
gula
jawa
10. Huruf kapital digunakan sebagai
huruf pertama semua unsur-unsur nama negara, ketatanegaraan, serta nama dokumen
resmi kecuali kata penghubung “dan”
Contoh:
Republik Indonesia
Dewan Permusyawaratan Rakyat
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Keputusan Presiden Republik Indonesia
Nomer
57 Tahun 1972
Huruf
kapital tidak digunakan dalam penyebutan unsur negara, dokumen dan
ketatanegaraan yang bersifat tidak resmi.
Contoh:
Sebuah
republik yang besar
Sebuah
badan hukum
Kerjasama
antara pemerintah dan lembaga yang
terkait
Berdasarkan
undang-undang yang berlaku
11. Huruf kapital digunakan sebagai
huruf pertama pada kata pengulangan yang terdapat pada nama badan, lembaga
pemerintah, dan ketatanegaraan beserta dokumen resmi.
Contoh:
Undang-Undang Dasar 1945
Yayasan
Ilmu-Ilmu Sosial
Perserikatan
Bangsa-Bangsa
12. Huruf kapital digunakan sebagai
huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) dalam
sebuah judul buku, surat kabar, karangan, dan majalah. Kecuali kata penghubung
di, ke, dari, dan, yang. Kata penghubung tersebut menggunakan huruf kapital
pada huruf pertamanya dengan syarat dia berada pada awal kata dalam sebuah
judul.
Contoh
Saya
baru saja membeli buku Dari Ave Maria ke
Jalan Lain ke Roma
Bacalah
majalah Bahasa dan Sastra Indonesia
Ia
menyelesaikan makalah Asas-Asas Hukum
Perdata.
13. Huruf kapital digunakan sebagai
huruf pertama kata penunjuk hubungan kekeluargaan yang digunakan sebagai kata
sapaan dan pengacuan
Contoh:
“Kapan
Kakak pulang?” Tanya Budi
Adik
bertanya “Ibu mau kemana?”
Semua
ibu-ibu menuju rumah Ibu Hasan
Huruf
Kapital tidak digunakan sebagai huruf pertama dalam kata penunjuk hubungan
kekerabatan yang tidak dipakai dalam pengacuan dan sapaan
Contoh:
Surga
berada di telapak kaki ibu
Semua
kakak dan adik saya sudah berkeluarga
Huruf
kapital digunakan pada huruf pertama kata ganti Anda sebagai.
Contoh:
Anda yakin dengan langkah itu?
Kami
yakin dengan kinerja Anda.
Tulisan ini merupakan copas dari http://luk.staff.ugm.ac.id/ta/Suwardjono/EYD.pdf

0 komentar :
Post a Comment