Tuesday 17 February 2015

4 Langkah Menulis Fiksi/Cerpen/Novel/Naskah Drama dll.

Menulis merupakan kegiatan yang menyenangkan. Namun banyak orang yang menganggap menulis merupakan hal yang sulit. Menulis memang merupakan suatu keterampilan yang harus diasah dari hari-kehari. Dengan mengasahnya secara rutin kita bisa menemukan cara menulis yang cocok dengan kita, atau disebut dengan style atau gaya menulis. 


Fiksi merupakan salah satu jenis karya tulis, jika ada fiksi berarti ada non fiksi. Non fiksi sendiri merupakan karya tulis ilmiah yang memiliki skema penulisan tersendiri, sedangkan penulisan fiksi lebih bebas dan biasanya berbentuk cerita dan memiliki unsur pembentuknya seperti tokoh, alur, latar, tema, dll. Karya-karya tulis yang termasuk karya fiksi adalah cerpen, novel, naskah drama, dll.


Pertama sebelum kita menulis fiksi kita harus memenuhi dua syarat.

1.       Syarat yang pertama anda harus bisa menulis, itu jelas. Pastikan anda bisa menulis dengan baik dan benar, karena kita akan menyampaikan bahasa lewat tulisan jika tulisan kita tidak baik maka informasi yang ingin kita berikan tidak akan tersampaikan dengan baik pada pembaca.

2.       Kedua anda harus bisa membaca. Guru terbaik menulis adalah membaca. Membaca merupakan langkah yang tepat untuk memperkaya pengetahuan kita tentang menulis. Anda bisa memulainya dengan membaca cerpen/naskah drama/novel yang anda sukai, baru setelah itu anda bisa mulai membaca karya-karya fiksi yang dipandang memiliki nilai estetika yang berat.


Dalam usaha mengatasi kesulitan mengarang fiksi, saya akan memberikan sebuah metode atau step by step atau mungkin tips dan trik menulis fiksi. Metode yang akan saya gunakan secara esensial sudah ditulis oleh Mochtar Lubis dalam buku Teknik Mengarang.


Langkah Pertama: Cari Tema


Tentukan tema. Tema merupakan ide pokok, topik, atau ide pikiran dalam suatu hal. Tema merupakan pondasi yang akan membangun keseluruhan tulisan yang akan kita buat. Contoh tema: cinta, persahabatan, pencurian, dll.

Langkah Kedua: Buat Premis

Premis adalah pernyataan yang mendukung kesimpulan. Dari tema yang sudah kita tentukan kita akan membuat premis cerita kita. Contoh : cinta sejati akan selalu memiliki jalan, sahabat belum tentu bisa dipercaya dll.


Langkah Ketiga: Buatlah Kerangka Cerita

Buatlah kerangka cerita. Ada banyak sekali metode untuk membuat sebuah kerangka cerita. Intinya kerangka cerita memuat hal-hal pokok yang ingin kita masukan dalam cerita. Kerangka cerita yang biasa saya buat adalah kerangka cerita berdasarkan unsur-unsur pembangun fiksi, seperti Tokoh (psikologi, sosiologi, fisiologi), latar (waktu, tempat, dan sosial), alur (exposisi, klimaks, dan anti klimaks), dan data-data yang lain yang diperlukan. Penyusunan kerangka cerita tidak harus serunut dan selengkap seperti di atas.

Langkah Keempat:TULIS!!!

Mulailah menulis berdasarkan kerangka cerita. Dalam praktiknya anda boleh saja keluar jauh dari kerangka cerita yang sudah anda rencanakan yang penting anda menikmati proses menulis anda.

Ketika sebuah karya sudah anda ciptakan langkah selanjutnya mintalah teman untuk membaca karya anda dan tanyakan bagaimana karya anda. Anda bisa memperbaikinya pada saat itu juga atau memperbaiki pada proses penulisan anda selanjutnya. Langkah terakhir yang perlu anda perhatikan adalah teruslah intens dalam menulis karena menulis merupakan keterampilan yang harus anda asah setiap harinya, dengan mengasah terus menerus maka kemampuan menulis fiksi anda akan semakin tajam. 
Klik untuk Berlangganan Tulisan

Masukan Email Anda:

1 comment :

  1. Keren. Cek juga di http://www.vracarsa.net/2016/03/panduan-menulis-fiksi/

    ReplyDelete