Sunday, 1 May 2016

Manfaat Teater Hari Ini


Selain sebagai biro jodoh yang illegal, teater merupakan salah satu disiplin kesenian yang menggabungkan berbagai macam disiplin kesenian yang lain. Tidak hanya menggabungkan disipilin kesenian, sebenarnya teater menggabungkan berbagai disiplin keilmuan yang lain. Dalam beberapa kasus teater juga menggunakan psikologi, sosiologi, matematika, biologi, antropologi, bahkan sexologi. Hal ini membuktikan bahwa teater merupakan sebuah wadah dimana berbagai pemikiran dan ilmu akan bercampur baur seperti adonan kue mamah dan menjadi sebuah pementasan utuh. Bentuk pertunjukan teater merupakan kolaborasi berbagai disiplin ilmu dan pemikiran. Bagi para pekerja teater tentu akan mengetehaui hal ini, dan mengamininya. Setidaknya ada dua golongan umat yang mendapatkan manfaat teater. Pertama para pelaku atau pekerja teater, Kedua para penikmat Teater.

1.       Teater membantu kita mencari jodoh kebenaran

Fungsi yang pertama ini hampir mirip dengan filsafat karena teater merupakan buah perenungan mengenai sebuah permasalahan. Untuk membuat naskah teater dibutuhkan sebuah pengetahuan yang cukup untuk mengangkat sebuah tema yang ingin diangkat. Hal ini hampir sama jika kita pedekate dengan cem-ceman kita. kita harus mengetahui informasi yang cukup mengenai siapakah cem-ceman kita? apa yang dia sukai? Dan tempat ngedead mana yang menjadi favoritnya? Dan tipe manusia seperti apakah yang dia damba-dambakan? Kita harus mengetahui banyak informasi mengenai cem-ceman kita dalam rangka melancarkan akal bulus kita. Hal yang sama berlaku pada teater, maka dari itu teater merupakan wujud pencarian dan penggalian, sehingga para pekerja di dalamnya mau tidak mau harus mencari, menggali, dan menyetubuhi  tema dalam teater untuk mewujudkan pementasan yang ideal. Pementasan yang indah secara universal pasti memerlukan keseriusan dalam pencarian kebenaran di dalamnya.

Teater merupakan salah satu media seni yang cukup perawan (mungkin) dari kepentingan-kepentingan daripada media seni yang lain (menurut saya). Hal inilah yang membuat teater menjadi media seni yang paling lugu dalam mengucapkan kebenaran, tidak ada tendensi apa-apa dalam teater, kecuali teater telah menjadi salah satu seni komersil seperti sinetron atau televisi yang mementingkan rating. Itulah yang menyebabkan teater selalu menyuarakan kebenaran berdasarkan sudut pandang para pekerja teater itu sendiri, dan masyarakat tentunya bisa merenungkan dengan serius dari apa yang disuarakan oleh teater.

2.       Teater Sebagai Caunter Culture (Budaya Tandingan)

Pada masa sekarang ini kebudayaan manusia dikendalikan oleh kebudayaan populer yang diproduksi oleh televisi. Di sinilah peran teater sebagai penyeimbang atau sebagai budaya tandingan terhadap budaya populer yang ada, bukan malah menjadi penyokong terwujudnya cita-cita budaya populer yang tidak jelas.

Mengapa teater perlu menjadi budaya tandingan kebudayaan yang sudah ada? Sebagai sebuah seni, teater menawarkan kebenaran di dalamnya, melawan kebudayaan yang ada dengan kebudayaan yang baru merupakan langkah untuk menjauhkan masyarakat kepada kesesatan. Teater perlu mengkritisi terhadap kelakuan masyarakat hari ini dengan begini teater memiliki peran yang nyata terhadap lingkungan sekitarnya.

Dunia ini memerlukan putih dan hitam sebagai penyeimbang. Ketika dunia ini hanya putih saja maka akan terjadi banyak masalah dan ketimpangan, begitu pula sebaliknya. Kebudayaan yang sudah terbentuk polanya memerlukan kebudayaan yang lain sebagai penyeimbang agar terwujud dunia yang harmonis. Hal ini sama dengan laki-laki dan perempuan. Ketika semua makhluk di dunia ini adalah laki-laki, lalu mana letak keindahannya? Apakah laki-laki harus berkasih-kasih dengan laki-laki? Tidak ! Bagaimana lelaki harus mengeluarkan hasrat cintanya?, maka akan timbul gonjang-ganjing di dunia ini. Itulah mengapa dunia masih memerlukan teater, sebagai caunter culture kebudayaan yang sudah ada agar kebudayaan yang ada tidak kebablasan.

3.       Mengasah ketajaman pemikiran

Seperti yang sudah di sampaikan sebelumnya, proses teater adalah proses pencarian kebenaran. Maka dari itu, menggali tema, observasi, dll. Merupakan makanan sehari-hari pekerja teater. Mereka akan lebih kritis terhadap fenomena-fenomena yang terjadi karena sudah berpengalaman dalam memandang sebuah permasalahan.

Proses teater yang sungguh-sungguh memerlukan kerja yang cukup berat seperti pembacaan dan penafsiran teks. Untuk membaca dan menafsirkan teks tidak bisa asal-asalan harus ada observasi, dan pembacaan yang mendalam untuk mendapatkan tafsir yang kuat. Ketika sudah mendapatkan tafsir yang mereka inginkan, mereka masih harus memasukan unsur-unsur panggung supaya mendukung tafsir atau memperkuatnya. Penyelarasan unsur-unsur panggung dengan tafsir yang sudah ada juga memerlukan pengetahuan dan keterampilan yang terlatih.

Dalam membaca teater juga diperlukan ketajaman pemikiran, khususnya teater yang bernada simbolis. Memang benar, dalam melihat sebuah pertunjukan kita bebas menginterpretasinya, namun setidaknya dalam sebuah pembacaan pasti ada proses berfikir.

4.       Mengasah ketajaman perasaan

Seperti halnya seni yang lain yang memerlukan unsur cipta, rasa, dan karsa. Teater juga melibatkan unsur-unsur itu di dalamnya sehingga salah satu unsur “rasa” yang ada di dalam diri manusia akan lebih terasah lagi sehingga kita akan lebih peka terhadap  ruang wacana, isu, atau ruang-ruang yang lain.

Para pekerja dan penonton teater akan terbiasa bekerja dengan rasa yang menjadikannya berbeda dengan hewan. Mengasah pengetahuan kognitif saja tidak akan membuat manusia menjadi lebih manusia karena pengetahuan yang kita miliki sama dengan kuku dan taring hewan. Kita bisa menggunakan kuku dan taring itu untuk membunuh mangsa atau untuk sekedar garuk-garuk saja.

Setidaknya itulah empat manfaat teater hari ini. Sebagai sebuah seni, teater memiliki fungsi umum sebuah seni namun sebagai wujud kebudayaan manusia yang unik teater juga memiliki fungsinya sendiri yang bersifat unik dan tidak ada dalam seni yang lain. Maka dari itu ketika kebudayaan kehilangan teater maka dia akan kehilangan salah satu anggota tubuh yang menyebabkan kepincangan terhadap jalannya kebudayaan, melestarikan seluruh elemen kebudayaan adalah salah satu cara untuk menciptakan peradaban yang lebih tinggi dan lebih maju.
Klik untuk Berlangganan Tulisan

Masukan Email Anda:

0 komentar :

Post a Comment